Salam Perdamaian

Mari kita berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan, karena setiap kebaikan tidak akan pernah ada penyesalan

assalamua'laikum warohmatullah wabarokatuh

selamat datang kawan, salam kenal dan shilaturrohim

khutbah

AGAMA ADALAH NASEHAT
إن الحمد لله وحده, نحمده و نستعينه و نستغفره ونتوب اليه ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا من يهده الله فهو المهتد ومن يضلله فلن تجد له وليا مرشدا, أشهد أن لا اله الا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله بلغ الرسالة وأدى الأمانة ونصح للأمة وتركنا على المحجة البيضاء ليلها كنهارها لا يزيغ عنها الا هلك, اللهم صل وسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه ومن دعا بدعوته الى يوم الدين. أما بعد, فيا عباد الله اوصيكم ونفسي الخاطئة المذنبة بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون. وقال الله تعالى في محكم التنزيل بعد أعوذ بالله من الشيطان الرجيم : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ (ال عمران : 102(

Kehidupan manusia hendaknya selalu berjalan seimbang, dengan kata lain hubungan vertikal atau yang di sebut dengan hablum minallah, dan hubungan horizontal atau yang di sebut dengan hablum minannas, berjalan seiring dan seirama. Sehingga dengan begitu kehidupan manusia menjadi lebih baik dan teratur. Dalam menjalakan kehidupan ini tentunya manusia mengalami kekhilafan dan kealpaan, perlu adanya nasehat dan peringatan agar jalur kehidupan yang ditempuhnya benar-benar sesuai dengan perintah Allah swt dan rasul-Nya.
وَالْعَصْرِ . اِنَّ اْلاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍ . اِلاَّالَّذِيْنَ آمَنُوْا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ .(العصر : 13(
Artinya : “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”. (QS. Al-Ashr : 1-3)
Ayat di atas menjelaskan tentang pentingnya nasehat antar sesama, sehingga setiap muslim dapat terselamatkan dari perbuatan yang di larang Allah swt dan rasulnya. Nasehat adalah bentuk peringatan dan anjuran kepada orang lain, dengan kata lain bagaimana seseorang mengajak orang lain seperti ia mengajak dirinya sendiri . rasulullah saw bersabda :
عَنْ اَبِيْ رُقَيَّةَ تَمِيْمِ بْنِ اَوْسِ الدَّارِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا اَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اَلدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ, قُلْنِا لِمَنْ ؟ قَالَ : ِللهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُوْلِهِ وَِلاَئِمَّةِ الْمُسْلِمِيْنَ وَعَامَّتِهِمْ. (رواه مسلم(
Artinya : “Dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus ad Dary r.a. bahwasanya Nabi saw bersabda : “Agama itu adalah nasehat, para sahabat brtanya ; untuk siapa wahai Rasulullah? Beliau menjawab : “bagi Allah swt, kitab-Nya, rasul-Nya, pemimpin umat (ulama dan umara) dan umat islam secara keseluruhan. (HR. Muslim)
Hadits di atas mejelaskan pentingnya nasehat, karena ia merupakan salah satu pilar kehidupan beragama. Setidaknya hadits di atas menjelaskan ada 5 (lima) kategori yang berkaitan dengan mendapatkan dan memberikan nasehat. Pertama ; nasehat kepada Allah swt yang bermaksud kita dituntut agar selalu ikhlas dalam menjalankan ibadah dengan mengrjakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Kedua ; nasehat kepada kitab-Nya yang bermaksud hendaknya kita meyakini sekaligus menjalankan apa-apa yang tertuang di dalam kitab suci Al-Qur’an. Adapun terhadap kitab-kitab suci lainnya, selama perintah itu juga ditegaskan di dalam Al-Qur’an kita juga hendaknya meyakini dan menjalankannya dengan sepenuh hati. Ketiga ; nasehat kepada Rasu-Nya yaitu kepada Rasulullah saw yang bermaksud kita harus selalu menjadikan beliau sebagai suri tauladan dalam kehidupan sehari-hari, dengan cara banyak belajar dan membaca tentang sirah (bigorafi) kehidupan beliau. Keempat ; nasehat kepada para pemimpin umat (ulama dan umara) yang bermaksud kita harus selalu bertanya kepada para ulama bagaimana menjalankan syari’at dengan baik dan benar serta selalu menasehati para ulama dengan memperingatkan apabila keliru dan lalai dalam membina umat. Kelima ; nasehat kepada seluruh umat islam yang bermaksud kita dituntut untuk selalu peka dalam memberikan nasehat kepada sesama muslim agar mereka tidak tergelincir kedalam kesesatan dan kekeliruan.hubungan agama jauh lebih dekat dari
Hubungan saudara, karena ia dapat mengantarkan saudara seagama menuju surga yang di janjikan oleh Allah swt dan rasul-Nya. Sehingga meskipun seorang muslim berada jauh si belahan dunia lain, ketika mereka teraniaya maka semua umat muslim sedunia akan merasakan hal yang serupa, hal ini didasarkan kepada sabda Rasulullah saw yang berbunyi :
عَنْ سَالِمٍ عَنْ اَبِيْهِ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اَلْمُسْلِمُ اَخُو الْمُسْلِمِ لاَيَظْلِمُهُ وَلاَ يُسْلِمُهُ مَنْ كَانَ فِيْ حَاجَةِ اَخِيْهِ كَانَ اللهُ فِيْ حَاجَتِهِ وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللهُ عَنْهُ بِهَا كُرْبَةً مِنْ كُرْبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ يَوْمَ الْقَيَامَةِ. (رواه مسلم (
Artinya : “Dari Salim dari ayahnya, bahwasanya Rasulullah saw bersabda : “Seorang muslim adalah saudara muslim yang lain, tidak ada yang boleh menzhalimnya atau menundukkannya, barang siapa yang membantu kebutuhan saudaranya maka Allah swt akan membantu setiap kebutuhannya, barang siapa yang membantu saudaranya dari marabahaya maka Allah swt akan membantunya selamat dari segala kesulitan dan marabahaya pada hari kiamat, barang siapa yang menutup aib saudaranya sesama muslim maka Allah akan menutup semua aibnya pada hari kiamat”. (HR. Muslim).
Tetapi perlu di garis bawahi memberikan nasehat kepada sesama muslim, hendaknya tidak mempermalukannya atau merendahkan martabatnya. Akan lebih baik jka nasehat tersebut disampaikan dengan rahasia antara diri kita sebagai pemberi nasehat dengan orang tersebut, sehingga ia akan lebih memberikan pengaruh positif yang besar terhadap perubahan diri orang tersebut.
Mudah-mudahan dengan penjelasan ini dapat menyadarkan diri kita tentang pentingnya nasehat agar kehidupan seorang Muslim menjadi lebih baik dan terarah, amin…..Wallahu A’lam.